Senin, Januari 20, 2025

Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom Berproses

Warga Pulau Doom, Kota Sorong, Papua Barat Daya berbahagia setelah melihat langsung proses pembangunan rumah ibadah mulai terlaksana.

Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom Berproses
Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom Berproses

Tampak dengan masuknya barang material dasar secara bertahap bersandar ke Pulau Doom menggunakan Landing Craft Transport (LCT) yang mengangkut barang kontruksi tersebut.

Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom Berproses
Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom Berproses

“Saya dan warga sangat bersyukur karena proses awal ini berjalan lancar meski sedikit kendala kondisi cuaca hujan. Syukurnya jemaat semua ikut terlibat secara gotong royong menyambut kedatangan barang-barang ini,” ungkap Engelin Yolanda Kardinal selaku pemerhati sosial.

Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom Berproses
Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom Berproses

Bagi wanita yang lahir dan tumbuh besar di pulau ini, akhirnya penantian warga Pulau Doom selama kurang lebih 111 tahun mulai diwujudkan. Dan, menurutnya semua atas kehendak Tuhan serta doa seluruh lapisan masyarakat Doom terutama jemaat GKI Bethel Doom.

Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom Berproses
Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom Berproses

“Saya juga merasa bangga bisa terlibat langsung dalam proses ini. Saya juga berterima kasih kepada suami dan anak-anak saya atas supportnya. Tidak lupa juga kepada teman dan sahabat atas perhatiannya baik dalam bentuk material maupun non material,” ucapnya.

Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom BerprosesTampak dengan masuknya barang material dasar secara bertahap bersandar ke Pulau Doom menggunakan Landing Craft Transport (LCT) yang mengangkut barang kontruksi tersebut.

"Saya dan warga sangat bersyukur karena proses awal ini berjalan lancar meski sedikit kendala kondisi cuaca hujan. Syukurnya jemaat semua ikut terlibat secara gotong royong menyambut kedatangan barang-barang ini," ungkap Engelin Yolanda Kardinal selaku pemerhati sosial. 

Bagi wanita yang lahir dan tumbuh besar di pulau ini, akhirnya penantian warga Pulau Doom selama kurang lebih 111 tahun mulai diwujudkan. Dan, menurutnya semua atas kehendak Tuhan serta doa seluruh lapisan masyarakat Doom terutama jemaat GKI Bethel Doom. 

"Saya juga merasa bangga bisa terlibat langsung dalam proses ini. Saya juga berterima kasih kepada suami dan anak-anak saya atas supportnya. Tidak lupa juga kepada teman dan sahabat atas perhatiannya baik dalam bentuk material maupun non material," ucapnya.
Menanti 111 Tahun, Akhirnya Wujud Membangun Rumah Ibadah Di Pulau Doom Berproses

 

 

RELATED ARTICLES